Proyek Tidak Jelas, Kades Harus Hadapi Demo Warga

Tuesday 24 January 2012



melintasi-proyek-jalan-dan-parit-di-Desa-Salo.jpg
TRIBUN PEKANBARU/ FERNANDO
TAK SELESAI - Seorang warga mengenderai sepeda motor melintasi proyek jalan dan parit di Desa Salo Timur, Kecamatan Salo, Kamis (2713). Tidak terlihat aktifitas pekerja. Proyek bernilai miliar Rupiah ini pun terancam tak selesai.
SALO, TRIBUN - Alih-alih mendapat sentuhan pembangunan, warga Desa Salo Timur Kecamatan Salo justru mendapatkan kekecewaan. Betapa tidak, pembangunan jalan dan parit menggantung sejak beberapa bulan terakhir.

Kepala Desa Salo Timur, Sukhaidir mengungkapkan, proyek pengerjaan jalan dan parit yang menghubungkan akses ke Jalan Lingkar di desa itu dinilai asal-asalan. Menurut dia, spesifikasi sengaja tidak disosialisasikan kepada pemerintahan desa agar persoalan proyek sulit diungkap.

"Lihat sajalah. Plang proyek tidak dipampang di lokasi (proyek)," ujarnya pada Tribun ketika ditemui di kantornya, Kamis (27/10) pagi. Ironisnya, Sukhaidir selaku pemimpin di desa itu tidak mengetahui perusahaan yang mengerjakan proyek itu.

Ia hanya mengetahui pengusaha pemilik modal proyek itu bernama Helmi Yazid. Kini, ia bingung. Ia harus menampung protes dari masyarakat. Sekitar akhir bulan September lalu, puluhan warga menggelar aksi di lokasi proyek.

Pantauan Tribun di lokasi proyek, pengerjaan parit sepanjang 600 meter itu ditinggalkan menggantung. Sementara jalan sepanjang 900 meter belum diaspal. Padahal, sebut Sukhaidir, nilai proyek parit dan jalan itu sebesar Rp 1,7 miliar.

Bukan apa-apa, kekesalannya melihat kondisi proyek yang cukup memprihatinkan itu sudah lama didambakan. Sukhaidir memaparkan, pembangunan jalan dan parit itu sudah diajukan sampai tiga kali atau sejak tahun 2009 dalam setiap pelaksanaan Musrembang. "Akhirnya dipenuhi tahun ini (2011). Tapi ginilah kenyataannya," keluhnya.

Sebenarnya, ia mengaku sudah menanyakan persoalan proyek itu ke pihak Dinas Bina Marga dan Pengairan Kampar. Namun, penjelasan yang ia peroleh justru Dinas Bina Marga berkeras bahwa proyek itu sudah berdasarkan Bestek.

Kini, proyek itu ditinggal begitu saja. Seorang warga, saat melintas di lokasi proyek, pada Tribun mengaku tidak mengetahui kapan pekerja proyek bekerja. Dikatakan, pekerja sudah tidak bekerja lagi sejak beberapa pekan belakangan. "Ntahlah, dah berapa minggu ini, nggak ada kerja lagi," ungkap warga ini.

Seorang pegawai di Dinas Bina Marga, Imam yang disebut-sebut sebagai PPK proyek itu tidak dapat ditemui ketika Tribun menyambangi kantornya. Seorang pegawai di kantor itu mengatakan bahwa Imam sedang keluar kantor. Namun, ditanya perginya kemana, ia jawab tidak tahu.

Konfirmasi soal penyelesaian proyek itu belum didapatkan, hingga berita ini ditulis. Helmi Yazid yang disebut-sebut orang ketiga mengerjakan proyek itu tidak bisa dihubungi. Dua nomor seluler Helmi yang diperoleh Tribun dari Kepala Desa Salo Timur, Sukhaidir tidak bisa dihubungi. Nomor yang satu sedang tidak aktif, sementara satu lagi tidak bisa dihubungi.
 
Source : http://pekanbaru.tribunnews.com/2011/10/27/proyek-tidak-jelas-kades-harus-hadapi-demo-warga
Share this article on :

0 comments:

Post a Comment

 
Created 2012 Pekanbaru Magazine All Rights Reserved.
Template Design by Wan Satria Andanu