Tuesday 24 January 2012

Ah..Langgar Lalulintas Dah Biasa Kan..?

|
la.jpg


Fenomena melanggar marka jalan, sepertinya masih banyak terjadi di Pekanbaru. Berdasarkan pengamatan Tribun pada Kamis (20/10), pelanggaran jenis ini terjadi hampir di setiap ruas jalan.

Pelanggaran yang dimaksud adalah ulah pengendara yang melintasi melewati jalan yang di atasnya terdapat marka tidak putus. Menurut keterangan Kanit Patroli Polresta Pekanbaru, AKP. Rustam, hal itu melanggar pasal 287 ayat 1, UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.

Selain itu, tingkah laku pengguna jalan yang cukup mengganggu lalu lintas adalah pelanggaran marka ketika lampu menyala merah. Hal itu diperparah apabila pada traffic light tersebut memberi kesempatan pengguna kendaraan untuk melanjutkan perjalaan jika hendak belok kiri.

Pelanggaran lain yang kerap terjadi adalah tidak tertibnya pengendara pasca lampu menyala hijau. Kendaraan yang berada di bagian belakang, berdasarkan pantauan tribun, akan langsung mengambil lajur kanan. Padahal, menurut Rustam, hal ini tidak dibenarkan.

"Selain berbahaya karena memakan ruas jalan, juga bisa menyebabkan kemacetan karena tidak ada yang mau mengalah," katanya ketika ditemui Tribun di kantornya, Kamis (20/10).(*)
Source : http://pekanbaru.tribunnews.com/2011/10/20/ah..langgar-lalulintas-dah-biasa-kan

BMKG Deteksi Potensi Hujan di Riau



Hujan.jpg
Theo/Tribun Pekanbaru
Ilustrasi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memperkirakan sebagian  besar wilayah berpotensi dilanda hujan pada malam hari dengan intensitas ringan-sedang.

Sementara untuk siang hari, Kota Bertuah  diprakirakan cenderung mengalami suhu udara yang cukup panas dengan berada di kisaran 32 hingga 34 derajat celsius. Kondisi seperti ini berlaku mulai hari ini higga dua hari kedepan.

Staf analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi menjelaskan, kondisi serupa juga diprakirakan akan melanda sejumlah wilayah kabupaten/kota lainnya yang ada di dalam Provinsi Riau, seperti Kabupaten, Rokan Hilir, Bengkalis, Meranti dan Indragiri Hilir serta Kota Dumai.

"Namun intensitas hujannya masih ringan-sedang. Walau demikian, tidak menutup kemungkinan untuk datangnya hujan lebat apabila ada pergerakan angin yang cukup kuat," kata Slamet, seperti dilansir Antara, Sabtu (21/1/2011).

Ia mengimbau kepada masyarakat Pekanbaru untuk tetap waspada datang hujan dengan sedia jaket tak tembus air atau mantel, khususnya masyarakat yang hobi berkendara sepeda motor. "Jangan sampai hujan justru menghambat aktivitas sehari-hari," ujarnya.

Ditanya mengenai kondisi terburuk di akhir pekan pada pekan ketiga di Januari 2012 ini, menurut Slamet, kecenderungan masih sama, yakni cuaca yang cenderung tak beraturan alias panas dingin.
"Kalau siang itu suhu udara berada di atas normal, sehingga terasa sangat panas, sementara pada malam hari justru akan berpotensi hujan,"  tuturnya.

Sebelumnya, hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera, Jumat kemarin terbukti telah mampu meminimalisasi jumlah titik api di pulau itu, termasuk di wilayah Provinsi Riau. Berkurangnya jumlah titik api Sumatera, terus berlanjut hingga sore hari ini, yakni, akibat turunnya hujan di sebagian besar wilayah tersebut.

"Malahan terkini, sesuai yang dapat kami pantau, titik apinya tinggal tiga titik. Tiga titik api tersebut, dua di antaranya berada di Riau, yakni satu di Kabupaten Siak dan satunya lagi berada di Kota Dumai. Sementara di luar Riau hanya ada di Sumatra Selatan," tuturnya. (*)
 
Source : http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/01/22/bmkg-deteksi-potensi-hujan-di-riau

Perkedel Tempe, Kudapan Kaya Protein


Perkedel-tempe.jpg
kokirumah.wordpress.com
Perkedel tempe

Tempe merupakan makanan yang kaya akan protein. Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).

Selain itu, tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Untuk dijadikan kudapan, Anda bisa mencoba resep perkedel tempe di bawah ini. ()

Resep Bahan Perkedel Tempe:
* 300 gr tempe
* 2 sdm tepung terigu
* 1 putih telur
* 3 lembar daun jeruk, iris halus
* minyak secukupnya untuk menggoreng

Resep Bumbu Perkedel Tempe yang Dihaluskan:
* 3 buah cabai merah
* 7 buah cabai rawit merah
* 5 butir bawang merah
* 2 siung bawang putih
* 2 cm kencur
* 1 sdt terasi
* 1/2 sdt garam
* 1/4 sdt merica bubuk
* 1 sdt gula

Cara Membuat
* Haluskan tempe, campur dengan tepung sagu, putih telur, irisan daun jeruk, dan bumbu yang di haluskan, aduk rata.
* Ambil sesendok makan, bentuk bulat lonjong
* Panaskan minyak, goreng hingga matang dan berwarna kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
* Sajikan hangat

Sumber: inforesep.com

Putri Wulansari, Bidan yang Gemar Memasak


wulan.jpg
Tribunpekanbaru/fernando
Putri Wulandari
Menjalani kesibukan sebagai bidan tidak membuat Putri Wulandari kehilangan waktu untuk memasak. Malah ia punya banyak waktu untuk memasak. Bahkan mencoba resep-resep baru yang menggugah selera.

"Walau waktu praktek padat, tapi aku coba luangkan waktu buat masak," ungkap dara yang disapa Ulan itu saat berbincang bersama Tribun, Selasa (24/01).

Dikatakan dara kelahiran Bangkinang, 18 Maret 1990, bahwa ia sudah mulai belajar masak sejak masih SMA. Awalnya ia hanya membantu sang mama untuk membuat kue. Tapi lama kelamaan memasak menjadi hobinya.

Apalagi sebagai penghobi kuliner pun menjadi penyebab Ulan jadi senang memasak. Ia senang menyantap beragam kuliner. Bahkan membuatnya ingin memasak sendiri kuliner tersebut.

"Aku emang suka kuliner. Makanya suka masak. Apalagi sering bantuin mama masak," ungkapnya.

Menurut Ulan, kue pertama yang berhasil ia masak ialah kue cokelat. Hal itu makin membuat dirinya gemar memasak. Bahkan ia kemudian sering membantu sang mama memasak lauk dan sayuran untuk disantap bersama keluarga.

Selain itu, dara berkulit kuning langsat ini juga kerap mempelajari sendiri resep makanan. Sehingga ia memasak sendiri masakan yang disenanginya. Tapi bila hendak membuat kreasi kue, barulah Ulan mempelajari dari buku resep kue.

Beberapa kue yang pernah ia buat seperti Cake Cokelat serta Cake Cokelat Keju dan Cake Tape. Tak hanya kue, Ulan juga memasak beragam masakan seperti Ayam Rica Rica, Gulai Udang dan Cumi Rica Rica.
 
Penyuka seafood ini tak lantas hanya menikmati hidangan ala laut saja. Tapi ia pun sering memasak seafood. Satu resep yang paling ia sukai ialah Cumi saus tiram.

Resep itu merupakan kreasi ulan sendiri. Apalagi ia memang seorang penggemar Seafood."Aku suka banget ama Seafood, makanya senang masak Cumi Saus Tiram," ujar penyuka warna kuning ini. 

Meski demikian, ada satu masakan yang belum berhasil ia masak. Masakan itu ialah Soto Banjar.

Ulan mengaku kesulitan memasak menu tersebut. Apalagi kuah soto menggunakan rebusan kentang dipadu kaldu ayam. Ayamnya pun harus ayam kampunga. "Masaknya ribet sih, makanya ampe sekarang belum berhasil masak itu. Tapi aku pengen masak Soto Banjar," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Lulusan D3 Kebidanan Akademi Kebidanan Internasional Pekanbaru itu hingga kini masih mempelajari lagi menu Soto Banjar. Walau kini ia sibuk dengan jadwal praktek.

Saat ini Ulan telah ikut menjalani praktek di Klinik dan Puskesmas. Tak lama lagi, Ulan akan menjalani praktek di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru. (Cr10)
 
Source : http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/01/24/putri-wulansari-bidan-yang-gemar-memasak

Bupati Jefry Ancam Copot Jabatan



jefri_noer.jpg
net
Bupati Kampar, Jefry Noer
Bupati Jefry Noer melakukan gebrakan mengejutkan di awal masa kepemimpinannya di Kabupaten Kampar. Lewat surat edaran nomor 800/BKD-BPP/94, tertanggal 14 Desember 2011, Jefry mengimbau pejabat eselon II dan III, hingga para camat, agar berdomisili di wilayah kerjanya.


Jefry Noer mengatakan kewajiban bertempat tinggal bagi aparat pemerintah ini tak main-main. Bupati Jefri mengancam pejabat yang tak mematuhi aturan bakal dikenakan sanksi tegas.


Jabatan dan pangkat menjadi taruhannya jika ditemukan pejabat tidak yang mematuhi aturan tersebut. "Jabatan bisa dicopot. Pangkat diturunkan," tegasnya pada Tribun, Selasa (3/1) malam.


Keputusan mengeluarkan edaran tersebut menurut Jefry agar pejabat bisa maksimal memberi pelayanan kepada masyarakat dan tentunya lebih dekat dengan rakyat.


"Kalau bisa dipercepat kenapa diperlambat. Kalau dipermudah, kenapa harus diperlama," katanya.


Selain edaran seperti tersebut, menurut Jefry pejabat juga diharuskan untuk menjalankan tiga kewajiban lainnya. Di antaranya, mengikuti Salat Subuh berjamaah setiap hari Ju'mat. Kemudian, wajib ikut gotong royong setiap Ju'mat. Terakhir, wajib memahami Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).


"Kalau ada wartawan yang menemukan pejabat yang tidak menjalankannya, silakan laporkan saja sama saya," ujarnya.


Kebijakan Jefry ini cukup mengejutkan sejumlah pejabat. Sebab sebagian pejabat di lingkungan Pemkab kampar banyak berdomisili di Kota Pekanbaru. Mau tak mau dalam waktu dekat mereka harus segera pindah ke Kampar.


Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kampar, Jalinus, mengatakan ia harus secepatnya menjadi rumah mengingat pemerintah tak menyediakan rumah dinas. Namun kapan dan di mana rumah yang rencananya akan ditempati, Jalinus tak memberi jawaban.


"Ya, kalau yang mau ikut (pindah), pindah rumah. Tapi kalau nggak mau pindah, siap-siaplah terima sanksi dari bupati," ujar Jalinus singkat.


Sementara itu Kepala Bagian Keuangan Setdakab Kampar, Bustami mengatakan bertempat tinggal di dalam bagian wilayah administrasi Kampar adalah sebuah keharusan. Bustami yang disebut-sebut tinggal di Kota Pekanbaru, membantah. "Di Pekanbaru, tempat tinggal anak saya," ungkapnya pada Tribun, Selasa sore.


Bustami mengatakan, sebenarnya dia bertempat tinggal di Bangkinang. Tepatnya di Perumahan Attaya. Kebetulan, sebut dia, dirinya membeli sebuah rumah tinggal di kompleks perumahan itu. Terkait aturan baru ini, Kabag
Perlengkapan Setdakab Kampar, Syahrial Abdi mengungkapkan, bagi pejabat tak disediakan rumah dinas. Oleh karena itu, pejabat yang masih tinggal di luar
Bangkinang harus mencari rumah sendiri jika ingin pindah rumah.


Ditambahkan, pemerintah juga tak menganggarkan pembangunan rumah dinas karena keterbatasan dana.


Disebutkan, Pemkab Kampar kini hanya memiliki dua rumah dinas yang siap ditempati. Namun, rumah dinas itu diberikan untuk Asisten Bupati. (cr8)
 
Source : http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/01/04/bupati-jefry-ancam-copot-jabatan

Hah...Bocah Inhil Ditemukan Dalam Perut Buaya


|
buaya-yang-diduga-memangsa-Riki.jpg
istimewa
buaya yang diduga telah memakan seorang anak
Buaya dengan panjang lebih lima meter dan berbobot tidak kurang dari 400 kilogram ditangkap warga. Buaya itu diduga telah memakan Rio Candra (14), warga Desa Sungai Belah, Kecamatan Kuala Indragiri, Indragiri Hilir, Riau. “Buaya raksasa ini ditangkap sekitar jam 18.30 WIB, Senin (2/1/2012) lalu. Setelah ditangkap, buaya ini kemudian dibunuh warga,” kata Camat Kuala Indragiri, Kabupaten Indragiri Hilir, Muhammad Syafullah , Selasa (3/1/2012).
Warga yang penasaran kemudian membelah perut buaya tersebut. “Warga terkejut, dalam perut buaya itu ternyata ada jasad seorang bocah yang hilang sejak dua hari lalu,” katanya.
Jasad itu dalam kondisi bagian tubuhnya terpotong-potong. “Peristiwa ini sempat menggegerkan banyak warga. Anak-anak yang tadinya terbiasa mandi di sungai, sudah mulai dilarang oleh orang tua untuk menghindari terkaman buaya,” kata Syafullah.
Informasi sejumlah warga menyebutkan, Rio Candra (14) hilang sejak Sabtu (31/12/2011) lalu saat mengarungi Sungai Merusi yang membelah Kecamatan Kuala Indragiri bersama bapaknya, Syahrudin untuk mencari kayu bakau.
Hari itu sekitar pukul 17.00 WIB, Rio yang terbiasa dengan aliran sungai mengalami nasib naas, seekor buaya berukuran raksasa tiba-tiba mendatangi dan dengan beringas menyambar tubuhnya. Sang ayah tak bisa bisa berbuat apa-apa ketika buaya itu menggondol anaknya.(*)

Source : http://pekanbaru.tribunnews.com/2012/01/03/hah...bocah-inhil-ditemukan-dalam-perut-buaya
 
Created 2012 Pekanbaru Magazine All Rights Reserved.
Template Design by Wan Satria Andanu